Thursday, December 30, 2010

Unanswered

Pernah kepikiran gak sih, untuk apa kamu punya agama? Oke, mungkin diperjelas lagi. Untuk apa kamu beragama? Supaya masuk surga? Atau supaya hidup kamu, hidup orang lain, hidup kita bersama selama didunia bisa baik-baik aja?

Coba diperjelas sedikit, baik-baik saja.

Sampai sekarang aja banyak lho masalah yang ditimbulkan dari adanya agama, yang perlu digarisbawahi, perbedaan agama. Coba, konflik Yahudi-Muslim-Kristen/Katolik untuk daerah Yerusalem. Kalau mereka yang mempermasalahkan itu memang benar-benar beragama, bukannya seharusnya mereka hidup rukun dan saling mengasihi? Bukannya seharusnya perintah Tuhan itu adalah supaya kasih dan damai dapat diterapkan di seluruh dunia? Jadi, mereka hidup atas perintah siapa?

“Atas perintah Tuhan-nya, tapi mungkin penerapannya salah”

Oke, orang-orang selalu bilang, agama ini baik, tapi penerapan masyarakatnya kadang suka salah. Penerapan yang salah selalu dimulai dari adanya pendahulu yang memang melakukan kesalahan, bukan? Penerapan yang salah itu kayak efek domino, satu orang kena, yang lain juga jadi ikutan melakukan kesalahan-kesalahan itu.

Atau yang paling sering terjadi, pacaran beda agama. Katanya Tuhan selalu mengajarkan dan menginginkan perdamaian terjadi di seluruh dunia. Tapi, dengan agama, Tuhan malah memisahkan orang-orang yang saling mencintai dengan tulus. Agama juga mengkotak-kotakkan kita dan membatasi kita dengan dunia luar yang sama sekali berbeda, jadi rasanya sulit untuk melaksanakan sesuatu hal yang biasa disebut toleransi. Jadi, boleh kan pernyataan bahwa agama menyatukan kita saya sanggah? Berarti dengan kata lain, Tuhan juga penyebab konflik dari masyarakat beragama itu? Tuhan ingin memisahkan harapan orang-orang yang saling mencintai, orang-orang yang ingin hidup bahagia dengan pasangannya, orang-orang yang ingin membangun bahtera kehidupan dengan pasangannya, melalui agama?


”Itu karena orang tua yang tidak mengijinkan. Dan saya tidak mau jadi anak durhaka.”



Lho. Orang tua kan perwujudan dari Tuhan? Orangtua kan tangan kanan Tuhan. (Seingat saya, Ibu saya pernah bilang seperti itu)


Jadi, buat apa kita beragama? Kalau pada akhirnya, hidup kita malah terkotak-kotakkan oleh batas-batas yang bahkan tidak pernah kita lihat secara langsung siapa pencetusnya.

Emang Tuhan pernah ngasih tahu kamu secara langsung, kalo diatas kehidupan akan ada kehidupan kekal? Toh selama ini gak ada yang bisa kasih tahu kan. Bener banget, di Alkitab memang tertulis seperti itu. Tapi, bukannya Alkitab itu adalah penafsiran manusia akan segala sesuatu yang ada di dunia ini juga?

Sekali lagi, penafsiran.

Dan yang namanya penafsiran, belum tentu tepat bukan?

2 comments:

  1. ya ampun, gw ampe speechless bacanya ma..
    keren banget..
    iya iya gw setuju sama pendapat lo di postingan yg ini. kadang kalo liat orang yang ga beragama rasanya malah lebih damai dan enak aja hidupnya..

    heuu

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Dini! :) Gw nulis post ini gara2 abis sharing sama salah satu temen gw yg sempet ikutan gladi spiritual di kampusnya (which is gw ga pernah/ belom dpt di univ gw). Waktu itu gw jg jadi mikir: "Oke. untuk apa ya gw beragama..//" hahaa Tapi maksud postingan ini bukan utk mengocok iman kok, justru mereka yg baca ini (kalau emg beragama)bisa menjadi semakin Islam, atau semakin Katolik, Kristen, Hindu,Buddha, dll deh hehehe. Cheers! ;p

    ReplyDelete